INI KRITERIA GURU PROFESIONAL MASA DEPAN MENURUT KEMENRISTEKDIKTI

09:43
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh

Selamat pagi bapak dan ibu guru sekalian

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kompetensi dan kualitas guru sebagai tenaga pangajar dan pendidik dalam satuan pendidikan tengah menjadi sorotan Pemerintah pasalnya berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan para pakar dan pemerhati pendidikan kualitas guru masih belum maksimal bahkan dinyatakan kurang sehingga berdampak pada kualitas pendidikan di tanah air.


Saat ini, profesi guru masih menjadi incaran masyarakat. Apalagi, jika sudah mendapat tunjangan dari pemerintah. Namun kualitas dari guru masih sangat dipertanyakan. Padahal, guru sangatlah berpengaruh pada pendidikan Bangsa.

Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karier Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Dr Didin Wahidin MPd menyampaikan hal itu saat menjadi nara sumber seminar nasional “PPG Menjawab Tantangan Guru Profesional Masa Depan”, di C7 Fakultas Ilmu Sosial Unnes, kampus Sekaran, Gunungpati.

Seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Profesi Guru (PPG) Unnes ini dibuka Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama (WR IV) Prof YL Sukestiyarno. Kegiatan diikuti 241 mahasiswa PPG SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) Unnes Angkatan 3.

“Jika ada orang yang menyebut dirinya guru, maka dia harus tahu dasar teoritik yang melandasi setiap tindakannya dalam mengelola pembelajaran. Mengapa misalnya kita menghukum anak, mengapa ikut metode diskusi, mengapa harus belajar dengan tanya jawab dan sebagainya, itu harus ada latar belakang teorinya. Kalau belum ada satu pun teori yang melekat pada dirinya, silakan belajar lagi karema guru ini belum layak menjadi guru” ujar Didin.

Didin merasa yakin mahasiswa SM3T dapat menentukan kualitas pendidikan dimasa mendatang. Gambaran ideal guru profesional abad 21 di antaranya guru memiliki daya gerak untuk belajar, guru harus ahli dalam membuat media supaya pembelajaran tersampaikan dengan baik, guru harus pintar teknologi internet untuk memperkaya wawasan,

Iapun menegasakan Jangan sampai tertanam pada benak guru bahwa ilmu hanya ada pada dosen dan perpustakaan yang isinya hanya buku buku saja, guru harus punya empati (mengkondisikan untuk anak belajar), mempunyai kemampuan untuk mengharmonisasikan teknologi, dan guru harus mampu menjadi contoh atau model bagi murid muridnya.

Farida Rahmalatif SPd MPd guru berprestasi tingkat nasional yang juga berperan sebagai pembicara menyampaikan karakter guru profesional di antaranya ikhlas dalam mendidik, disiplin tinggi, inovatif dan kreatif, komunikatif, serta selalu siap menghadapi perubahan.

Selain Dr Didin Wahidin dan Farida Rahmalatif MPd, seminar ini juga menghadirkan pembicara Prie GS dari unsur budayawan.

Demikian berita seputar masalah guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.

Comments