KUNCI MENJADI GURU YANG "BERKARAKTER EMAS" MENURUT PAKAR PENDIDIKAN

12:59
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Siang

Berita seputar masalah yang berkaitan dengan guru kembali kami perbaharui dan kami bagikan secara terupdate kepada seluruh rekan pengunjung khususnya rekan-rekan guru diseluruh satuan Pendidikan di tanah air.

Apakah anda termasuk guru yang berkarakter emas....?

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSU, Elfrianto Nasution SPd, MPd mengatakan untuk menjadi seorang guru yang berkarakter emas, seorang guru haruslah disiplin. Kedisiplinan itu harus ditempah sejak masih dalam proses pembelajaran sebagai seorang guru yakni saat masih berstatus mahasiswa.


"Jika tidak ada guru, Presiden pun tidak ada. Jadi posisi guru itu sangat penting. Jika guru tidak disiplin bagaimana mengajarkan karak­ter disiplin pada peserta didik. Sebelum membina karakter peserta didik, guru harus terlebih dahulu membina karakter mereka masing-masing," ungkapnya dalam Seminar Nasional Pendidikan dengan tema "Golden Character" yang digelar Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, UMSU.

Ia juga mengatakan saat ini persaingan untuk menjadi seorang guru semakin ketat. Setiap tahunnya sebuah universitas mewisuda ratusan mahasiswa dari jurusan keguruan. Untuk universitas khusus keguruan bahkan mewi­suda ribuan orang setiap tahunnya. Se­mentara tidak setiap sekolah membuka lowo­ngan pekerjaan setiap tahun bagi guru-guru baru. Karenanya sarjana keguruan dituntut harus memiliki kualitas yang baik.

"Ditambah lagi yang menjadi guru itu tidak hanya sarjana pendidikan. Ke depan sarjana non pendidikan juga bisa menjadi guru dengan mengambil kuliah profesi. Jadi saingat semakin banyak. Karena itu sebagai calon guru harus membentuk karakter dan kualitas yang baik agar bisa bersaing," ungkapnya. 

Sementara Founder Komunitas “1000 Guru”, Jemi Ngadiono  menjelaskan, menjadi guru membutuhkan pribadi yang kuat. Karenanya seorang guru harus melaksa­nakan tugasnya atas dasar panggilan hati, bukan karena angan lain terlebih buaian gaji guru PNS yang besar.

Menurutnya banyak motivasi sese­orang untuk menjadi guru, tapi sedikit yang mengajar karena memang panggilan jiwa.

"Alasan seseorang untuk kuliah di Fakultas Keguruan itu bermacam, di antaranya karena gagal diterima di jurusan favorit, bercita-cita menjadi PNS dengan buaian gaji yang besar, ada juga yang karena permintaan orangtua, dan ada pula yang memang panggilan hatinya," ungkapnya.

Seorang guru yang bekerja karena panggilan jiwa memiliki perbedaan dalam mengajar di kelas. Guru yang mengajar dengan hatinya tidak hanya fokus pada buku-buku teks dan kurikulum melainkan pada kondisi siswa. Guru juga harus menjadi motivator terbaik bagi siswa.

"Banyak anak-anak di pedalaman itu yang tidak mendapat motivasi dari orangtua mereka. Sebelum berangkat sekolah, orangtuanya sudah ke ladang, pulang sekolah orangtua mereka tidur karena kelelahan, tidak ada ruang untuk berbicara, malah ada yang mematikan semangat dan mimpi anak-anak karena alasan keterbatasan biaya," sebutnya.

"Jika di sekolah mereka bertemu pula dengan guru-guru yang cuek, yang kerjanya marah-marah dan memberikan banyak tugas, siapa lagi yang membangun mimpi-mimpi mereka, padahal mereka memiliki mimpi dan cita-cita yang tinggi," ujarnya.

Demikian berita seputar masalah guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Untuk info terbaru lainya, silakan kunjungi laman DISINI

Comments